Sistem pendidikan Indonesia, mengenal istilah pendidikan https://shevaestate.com/ formal, non formal dan informal. Ketiganya diatur dalam UU Sisdiknas Tahun 2003.

Pendidikan formal, non formal dan informal punyai bentuk, pengertian yang berbeda. Lalu apa itu pendidikan formal, non formal dan informal? Apa perbedaan berasal dari tiga tipe pendidikan tersebut?

Perbedaan pendidikan formal, non formal dan informal memadai banyak dalam UU Sisdiknas Tahun 2003.

Meski punyai pengertian yang berbeda, ketiga jalur pendidikan ini sebetulnya saling melengkapi dan punyai target utama yang sama.

Baca Juga : MENGINTEGRASIKAN LAYANAN PENDIDIKAN NON-FORMAL DALAM SISTEM PENDIDIKAN FORMAL

Sebab, pendidikan formal, non formal dan informal adalah tiga jalur pendidikan yang ditempuh oleh tiap-tiap orang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Dalam UUD 45, pendidikan di Indonesia kudu berakar pada nilai-nilai agama dan kebudayaan nasional, tetapi senantiasa tanggap pada pergantian zaman. Sehingga, ketiga tipe pendidikan di atas merupakan wujud pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pendidikan formal

Dilansir berasal dari isikan UU Sisdiknas Tahun 2003, pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang dibuat secara sistematis, terstruktur, dan berjenjang.

Pendidikan formal merujuk pada sekolah yang terikat legalitas formal dan punyai sejumlah kriteria yang memadai ketat.

Berdasarkan jenjang atau tingkat pendidikan formal terbagi menjadi tiga, yaitu:

Pendidikan dasar

  • Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), atau yang sederajat.

Baca juga: 3 Perbedaan AN dan UN, Siswa Sudah Paham?

Pendidikan menengah

  • Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan yang sederajat.
  • Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), dan yang sederajat.

Pendidikan tinggi

  • Pendidikan tinggi adalah pendidikan yang diselenggarakan perguruan tinggi. Jenjang yang diatur oleh pendidikan tinggi adalah program diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor.

Pendidikan non formal

Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang bisa ditunaikan secara terstruktur dan berjenjang.

Pendidikan non formal paling banyak ditemui pada pendidikan anak umur dini, dan juga pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran, yang banyak terkandung di Masjid dan Sekolah Minggu, yang terkandung di seluruh Gereja.

Selain itu, ada terhitung bermacam kursus, diantaranya kursus memasak, musik, bimbingan studi dan sebagainya.

Baca juga: RUU Sisdiknas, Wajib Belajar 13 Tahun, dan 4 Poin Lain yang Berubah

Termasuk pendidikan kesetaraan meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, dan juga pendidikan lain yang bertujuan untuk mengembangkan kekuatan peserta didik.

Seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), instansi kursus, instansi pelatihan, grup belajar, majelis taklim, sanggar, dan lain sebagainya, dan juga pendidikan lain yang bertujuan untuk mengembangkan kekuatan peserta didik.

Pendidikan informal

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berwujud kegiatan studi secara mandiri yang ditunaikan secara tahu dan bertanggung jawab.

Hasil pendidikan informal diakui sama bersama dengan pendidikan formal dan nonformal sesudah peserta didik lulus ujian cocok bersama dengan standar nasional pendidikan.

Salah satunya,  homeschooling  atau pendidikan yang menjadikan orangtua adalah guru.

Ciri-ciri pendidikan formal, non formal dan informal

Setiap tipe pendidikan punyai tanda-tanda yang berlainan gara-gara peserta didiknya yang berbeda, target yang berbeda, sasaran yang berbeda. Berikut rinciannya.

Ciri-ciri pendidikan formal

  1. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
  2. Pendidikan formal, bisa diselenggarakan oleh pemerintah (dalam hal ini sekolah atau institusi negeri) maupun swasta, atau yang dikelola yayasan.
  3. Pendidikan formal kudu punyai legalitas formal yang terstandarisasi dan juga manajemen dan administrasi yang tercatat dan terlaporkan bersama dengan tahu kepada pemerintah.
  4. Proses pembelajarannya pakai kurikulum formal.
  5. Memiliki kriteria spesifik untuk menjadi peserta didik.
  6. Tempat studi berada di gedung sekolah atau perguruan tinggi.
  7. Materi pembelajaran berwujud akademis, punyai ujian formal yang dianggap pemerintah, kurikulumnya jelas.
  8. Tenaga pengajar pendidikan formal punyai kriteria khusus.
  9. Memiliki jadwal studi yang tersusun.

Baca juga: 5 fungsi Ikut Kelas Industri bagi Siswa SMK

Ciri-ciri pendidikan non formal

  1. Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang bisa ditunaikan secara terstruktur dan berjenjang.
  2. Pembelajaran bisa ditunaikan di luar kelas atau gedung sekolah.
  3. Pendidikan informal, bisa diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta.
  4. Persyaratan peserta didik bisa tidak terbatas, atau tidak ada kriteria khusus.
  5. Pendidikan terjadi singkat, ada ujian, berwujud praktis dan khusus.
  6. Memiliki jadwal yang tersusun.
  7. Materi pelajarannya didasarkan pada keperluan peserta didik, biasanya pendidikan berkenaan keterampilan bekerja.

Ciri-ciri pendidikan informal

  1. Pembelajaran bisa di mana saja.
  2. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
  3. Tidak ada kriteria spesifik ataupun umum bagi peserta didik. Tidak ada batasan umur dan waktu.
  4. Proses studi mengajar bisa terjadi secara tidak sengaja (tidak terjadwal layaknya pendidikan formal dan non-formal)
  5. Tidak ada instansi sebagai penyelenggara
  6. Tidak punyai kurikulum formal dalam proses pembelajaran.
  7. Bisa tidak punyai ujian dan ijazah.
  8. Orangtua bisa sekaligus menjadi guru.

Sumber : pendidikan formal