Pendidikan nonformal adalah wujud pendidikan yang terorganisir dan sistematis dan juga dijalankan di luar proses formal, baik tersendiri maupun dalam suatu anggota aktivitas yang luas sebagai tambahan, pengganti atau pelengkap pendidikan resmi bersama dengan tujuan agar seseorang meraih bimbingan, informasi, ilmu maupun keterampilan melalui latihan sesuai bersama dengan umur dan kebutuhan hidupnya.

Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa pengertian pendidikan nonformal adalah pendidikan yang diadakan untuk warga masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan agar sanggup jadi penambah, pengganti dan pelengkap pendidikan resmi agar masyarakat sanggup tetap studi hingga akhir hayat.

Baca Juga : Apa Itu Pendidikan Formal, Non-formal dan Informal? Ini Bedanya

Pendidikan non resmi merupakan suatu pendidikan yang terstruktur dan terencana yang berwujud fleksibel, mandiri dan mandiri, dan juga tidak tentang bersama dengan wujud pendidikan yang berjenjang atau kelas-kelas dalam prosesnya. Terdapat sebagian perbedaan pada pendidikan nonformal bersama dengan pendidikan resmi yaitu terdapat terhadap wujud dan isikan program, tujuan pembelajaran, peserta didik, dan penanggung jawabnya.

Pengertian Pendidikan Nonformal 

Berikut definisi dan pengertian pendidikan nonformal berasal dari sebagian sumber buku dan referensi: 

  • Menurut Joesoef (1992), pendidikan nonformal adalah setiap aktivitas pendidikan yang terorganisir yang diadakan di luar proses formal, baik tersendiri maupun merupakan anggota berasal dari suatu aktivitas yang luas, yang ditujukan untuk mengimbuhkan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam raih tujuan-tujuan belajar. 
  • Menurut Sudjana (2010), pendidikan nonformal adalah aktivitas terorganisir dan sistematis yang dijalankan secara mandiri di luar pendidikan resmi untuk mengimbuhkan service kepada peserta didik yang membutuhkan tambahan, pengganti, atau pelengkap pendidikan resmi agar tujuan pembelajaran sanggup tercapai. 
  • Menurut Daulay dan Pasa (2012), pendidikan nonformal adalah pendidikan yang dijalankan di luar jam sekolah dan dikelola oleh masyarakat, juga dalam hal ini ialah pendidikan keterampilan, pendidikan keagamaan, kursus-kursus dan lain sebagainya. 
  • Menurut Rahmat (2018), pendidikan nonformal adalah tansmisi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mempunyai tujuan dan sistematik (dengan penekanan terhadap peningkatan keterampilan) di luar teknologi pendidikan persekolahan formal, bersama dengan suatu susunan susunan waktu, tempat, sumber-sumber dan warga studi yang banyak ragam bakal tapi terarahkan. 
  • Menurut Marzuki (2009), pendidikan nonformal adalah setiap kesempatan di mana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah, dan seseorang meraih informasi, ilmu dan latihan maupun bimbingan sesuai bersama dengan umur dan kebutuhan hidupnya bersama dengan tujuan mengembangkan tingkat keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang amat mungkin baginya jadi peserta yang efisien dan efisien dalam lingkungan keluarganya lebih-lebih masyarakatnya dan negaranya.

Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nonformal 

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nonformal adalah:

  1. Pendidikan nonformal diadakan bagi warga masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan yang berfaedah sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan resmi dalam rangka menolong pendidikan sepanjang hayat. 
  2. Pendidikan nonformal berfaedah mengembangkan potensi peserta didik bersama dengan penekanan terhadap penguasaan ilmu dan ketrampilan fungsional dan juga pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Adapun menurut Sudjana (2004), tiga faedah pendidikan nonformal adalah sebagai berikut: 

  1. Komplement (pelengkap) pendidikan sekolah . Pendidikan nonformal menyajikan seperangkat kurikulum senantiasa yang diperlukan sesuai bersama dengan suasana daerah dan masyarakat. Artinya peserta didik terhadap satuan pendidikan resmi jadi kudu untuk menaikkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui jalur pendidikan nonformal. Misalnya: kursus komputer, bahasa asing, kursus kepribadian.
  2. Suplement (tambahan) . Pendidikan nonformal mengimbuhkan kesempatan pendidikan bagi mereka yang sudah menamatkan jenjang pendidikan resmi tapi dalam daerah dan selagi berbeda. Artinya andaikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh peserta didik terhadap satuan pendidikan resmi dirasa belum memadai maka ia sanggup menambahnya melalui pendidikan nonformal Misalnya: bimbingan belajar, les privat. 
  3. Substitusi (pengganti) pendidikan sekolah . Pendidikan nonformal sanggup mengganti faedah sekolah terlebih terhadap daerah-daerah yang belum dijangkau oleh program pendidikan sekolah. Artinya andaikan warga masyarakat tidak mempunyai akses terhadap satuan pendidikan resmi atau putus sekolah (DO) berasal dari pendidikan formal, maka ia sanggup ikuti pendidikan melalui jalur nonformal.

Karakteristik Pendidikan Nonformal 

Pendidikan nonformal mempunyai ciri-ciri yang berbeda berasal dari pendidikan resmi atau sekolah. Namun ke dua pendidikan berikut saling menolong dan melengkapi. Menurut Abdulhak dan Suprayogi (2012), karakteristik atau ciri-ciri berasal dari pendidikan nonformal pada lain adalah sebagai berikut: 

  1. Bertujuan untuk meraih keterampilan yang langsung bakal dipergunakan. Pendidikan non resmi menekankan terhadap studi yang fungsional yang sesuai bersama dengan kebutuhan dalam kehidupan peserta didik. 
  2. Berpusat terhadap peserta didik. Dalam pendidikan non resmi dan studi mandiri, peserta didik adalah pengambilan inisiatif dan mengontrol aktivitas belajarnya. 
  3. Waktu penyelenggaraannya relatif singkat, dan terhadap biasanya tidak berkesinambungan. 
  4. Menggunakan kurikulum kafetaria. Kurikulum berwujud fleksibel, sanggup dimusyawarahkan secara terbuka, dan banyak ditentukan oleh peserta didik. 
  5. Menggunakan metode pembelajaran yang partisipasi, bersama dengan penekanan terhadap studi mandiri. 
  6. Hubungan pendidik bersama dengan peserta didik berwujud mendatar. Pendidik adalah fasilitator bukan menggurui. Hubungan di pada kedua pihak berwujud informal dan akrab. Peserta didik menyaksikan fasilitator sebagai narasumber dan bukan sebagai instruktur. 
  7. Penggunaan sumber-sumber lokal. Mengingat sumber-sumber untuk pendidikan terlampau langka, maka diusahakan sumber-sumber lokal digunakan seoptimal mungkin.

Jenis-jenis Pendidikan Nonformal 

Menurut Faisal (1981), berdasarkan fungsinya, pendidikan nonformal sanggup dibagi jadi sebagian jenis, yaitu sebagai berikut:

  1. Pendidikan Keaksaraan . Jenis program pendidikan keaksaraan, ia berhubungan bersama dengan populasi sasaran yang belum sanggup membaca-menulis. Target pendidikannya berasal dari program pendidikan keaksaraan ini adalah terbebasnya populasi sasaran berasal dari buta baca, buta tulis, buta bahasa Indonesia, dab buta ilmu umum. 
  2. Pendidikan Vokasional . Jenis program pendidikan vokasional berhubungan bersama dengan populasi sasaran yang membawa halangan di dalam ilmu dan keterampilannya kegunaan kepentingan bekerja atau mencari nafkah. Target pendidikannya berasal dari program pendidikan vokasional ini adalah terbabasnya populasi sasaran berasal dari ketidak-tahuan atau kekurang-mampunya di dalam pekerjaan-pekerjaan yang tengah atau bakal dimasukinya.
  3. Pendidikan Kader. Jenis program pendidikan kader berhubungan bersama dengan populasi sasaran yang tengah atau bakal memangku jabatan kepemimpinan atau pengelola berasal dari suatu bidang bisnis di masyarakat, baik bidang bisnis bidang sosial-ekonomi maupun sosial-budaya. Jenis pendidikan ini diinginkan hadir tokoh atau kader pemimpin dan pengelola berasal dari kelompok-kelompok bisnis yang tersebar di masyarakat. 
  4. Pendidikan Umum dan Penyuluhan. Jenis program pendidikan ini berhubungan bersama dengan beragam variabel populasi sasaran, tujuan pendidikannya terbatas terhadap pemahaman dan jadi lebih sadar terhadap sesuatu hal. Lingkup geraknya sanggup terlampau luas berasal dari soal keagamaan, kenegaraan, kesehatan, lingkungan hukum dan lainnya. 
  5. Pendidikan Penyegaran Jiwa-raga. Jenis program pendidikannya ini tentang bersama dengan pengisian selagi luang, pengembangan minat atau bakat dan juga hobi.

Sumber : Link